>> Selasa, 25 Januari 2011

Read more...

Nursalim Ketua DPW PPNSI Lampung Terpilih Periode 2011-2016

>> Senin, 24 Januari 2011


Setelah acara sarasehan antara Sekjen DPP PPNSI Pusat dengan pengurus DPW dan DPD PPNSI Se Provinsi Lampung semalam (21/01) dan Laporan Pertanggungjawaban  Ketua PPNSI , Agenda Muswil 1 PPNSI Lampung hari ini (22/01) dilanjutkan dengan agenda pemilihan ketua umum DPW PPNSI Lampung periode 2011 – 2015, kemudian arahan dari Ketua Umum DPP PPNSI Pusat, Ir. Baran Wirawan, M.Sc.

Sesuai kesepakatan dalam tata tertib sidang yang diawali dengan perdebatan panjang akhirnya untuk memilih ketua umum disepakati melalui mekanisme pemilihan tim formatur terlebih dahulu. Tim formatur  tersebut berjumlah 9 orang. Tim Sembilan ini dipilih untuk menengahi dinamika yang berkembang tentang tata cara pemilihan apakah langsung musyawarah mufakat ditingkat peserta atau melalui voting.

Seperti yang disampaikan oleh Koordinator Acara, Sabiqul Iman  pemilihan ketua umum diputuskan dalam sidang dengan diawali oleh pemilihan tim formatur. Diantara 9 orang tim Sembilan tersebut antara lain: Aep Saripudin, Cepi Parman, Githo, H. Nursalim, Teguh Endaryanto, Hendra Apriliansyah, Subhan Sidik, Teguh Suyatman, dan Djoko Purwanto. Dari 4 (empat ) calon yang telah menyatakan kesiapannya bertarung, hanya Hery Nopriansyah yang tidak masuk kedalam tim formatur. Hal ini disebabkan pada detik-detik pemilihan, beliau mengundurkan diri dari tim formatur karena akan lebih fokus dalam kegiatan akademis di Unila. Akhirnya setelah melakukan diskusi panjang dan penjajakan antar anggota tim formatur, maka diputuskan H. Nursalim dan Aep Saripudin sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum DPW PPNSI Lampung periode 2011-2016.

Dari dinamika yang terjadi, kekhawatiran adanya politik uang dalam proses pemilihan ketua umum akhirnya tidak terbukti. Karena memang sedari awal Sekjen PPNSI Pusat, Riyono sudah mewanti-wanti agar para calon yang bertarung dapat bermain secara fair dan akan menindak tegas sesuai aturan organisasi jika pemilihan ketua umum PPNSI Lampung diwarnai aksi politik uang.

Sementara itu, dalam pidato singkatnya, setelah terpilih menjadi Ketua Umum PPNSI Lampung, H. Nursalim menyampaikan bahwa  Lampung dengan segala potensinya,sesungguhnya pertanian mampu dan layak menjadi penopang kesejahteraan. “untuk itu, mari bersama-sama kita bangun PPNSI demi pemberdayaan dan kesejahteraan petani di Bumi Ruwa Jurai ini” kata Nursalim. Disamping itu sebelum Nursalim menutup pidato singkatnya, dia juga menyampaikan 5 (lima) rekomendasi sebagai bagian dari entitas yang peduli dengan kondisi petani dan pertanian demi perbaikan kesejahteraanya.

Isi 5 (lima) rekomendasi tersebut yakni: pertama, menjadikan PPNSI sebagai ormas petani dan nelayan dengan icon pemberdayaan petani dan nelayan yang terus memperjuangkan kembalinya petani dan nelayan sebagai aktor (pelaku utama) pembangunan pertanian yang mandiri.Kedua, mendesak stakeholder lebih memprioritaskan petani berlahan sempit dengan program pertanian terintegratif  yang mensinergiskan pemerintah, swasta dan petani. Ketiga, PPNSI mendesak  teralokasikannya minimal 5 (lima) persen APBD Provinsi dan di Kota/kabupaten Se Lampung untuk Sektor Pertanian. Ke-empat, PPNSI mendesak terbentuknya lembaga penjamin produksi tanaman pangan di Provinsi Lampung untuk memastikan baiknya hasil produksi demi terjaminnya swasembada pangan daerah. Kelima, PPNSI Siap bersama stakeholder lain menyiapkan terbentuknya Bank Tani di Provinsi Lampung yang mampu menopang akses permodalan bagi petani dan nelayan dengan lebih mudah dan tidak memberatkan.

Read more...

Muswil 1 PPNSI Lampung: Siapkan Energi Besar Untuk Bangun Ekonomi dari Pertanian


Tanggal 21-22 Januari lalu, ormas tempat berhimpun insan yang peduli terhadap kondisi petani dan nelayan di Indonesia yang bernama Perhimpunan dan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Lampung telah menyelenggarakan Muswil pertamanya di Bandar Lampung, tepatnya di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Provinsi Lampung. Secara organisatoris sebagai bagian dari struktural PPNSI Pusat di Bogor, PPNSI Lampung penting untuk melakukan reorganisasi demi keberlangsungan dan kelanjutan organisasinya.  Dengan tema Muswil “PPNSI Sebagai Mitra Petani dan Nelayan yang Mandiri”, PPNSI Lampung memiliki cita-cita untuk selalu menjadi mitra bagi petani dan nelayan Lampung dalam kemandirian , kemajuan dan kesejahteraannya. Tentu SDM berkualitas dalam bidang pertanian dan perikanan menjadi salah satu konsen organisasi ini.
Menurut Ketua Pelaksana Muswi ke 1 PPNSI Lampung Diktri Ariansyah yang didampingi oleh Koordinator Acara Sabiqul Iman, pada hakikatnya pelaksanaan Muswil ini dalam rangka melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dan roda organisasi PPNSI ini, khusunya di Provinsi Lampung. “Sebagai organisasi yang besar dengan pengalaman mengorganisir petani dan nelayan di Indonesia, sudah selayaknya PPNSI menyiapkan SDM berkualitas demi regenerasi organisasi  yang siap menjadi mitra bagi petani dan nelayan khususnya di Lampung” kata Diktri selaku Ketua Pelaksana.
Ditambahkan oleh Sabiq, bahwa pelaksanaan muswil ini menjadi pintu gerbang kesiapan PPNSI mendayagunakan seluruh potensi yang dimiliki baik SDM maupun Networkingnya untuk secara bersama stakeholder yang lain membangun kekuatan ekonomi dari pertanian, dimana 60 % penduduk Lampung adalah petani. “Bayangkan, PPNSI Lampung telah aktif membina lebih dari 50 kelompok tani di seluruh Lampung, berapa sumber daya dan energi yang harus disiapkan??” kata Sabiq . “tentu SDM harus benar-benar qualified,  belum lagi energi untuk program-program lainnya seperti Lampung hijau dengan pupuk organik yang telah berjalan hampir 1 tahun” imbuh  Sabiq.
Selain agenda reorganisasi, rangkaian Muswil ini juga terdapat agenda seminar sehari dengan Tema Pemberdayaan Petani Dalam Pembangunan Agro Industri. Beberapa pembicara yang disiapkan antara lain Sekretaris Menteri Pertanian yang juga ketua Umum DPP PPNSI (Ir.Baran Wirawan, M.Sc), Kepala Bakorluh Provinsi Lampung, DPW PPNSI, pihak Swasta dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung (H. Joko Umar Said) yang diwakili oleh Kepala Bappeda, Ir. Edi Yanto, M.S sebagai Keynote Speech. Di samping itu dilaksanakan pula Sarasehan antara Ketua Umum DPP PPNSI dengan pengurus DPW dan DPD PPNSI 14 Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung.

Read more...

H. Nursalim Ketua DPW PPNSI Lampung Periode 2011-2016

>> Minggu, 23 Januari 2011


Setelah acara sarasehan antara Sekjen DPP PPNSI Pusat dengan pengurus DPW dan DPD PPNSI Se Provinsi Lampung semalam (21/01) dan Laporan Pertanggungjawaban  Ketua PPNSI , Agenda Muswil 1 PPNSI Lampung hari ini (22/01) dilanjutkan dengan agenda pemilihan ketua umum DPW PPNSI Lampung periode 2011 – 2015, kemudian arahan dari Ketua Umum DPP PPNSI Pusat, Ir. Baran Wirawan, M.Sc.

Sesuai kesepakatan dalam tata tertib sidang yang diawali dengan perdebatan panjang akhirnya untuk memilih ketua umum disepakati melalui mekanisme pemilihan tim formatur terlebih dahulu. Tim formatur  tersebut berjumlah 9 orang. Tim Sembilan ini dipilih untuk menengahi dinamika yang berkembang tentang tata cara pemilihan apakah langsung musyawarah mufakat ditingkat peserta atau melalui votting.

Seperti yang disampaikan oleh Koordinator Acara, Sabiqul Iman  pemilihan ketua umum diputuskan dalam sidang dengan diawali oleh pemilihan tim formatur. Diantara 9 orang tim Sembilan tersebut antara lain: Aep Saripudin, Cepi Parman, Githo, H. Nursalim, Teguh Endaryanto, Hendra Apriliansyah, Subhan Sidik, Teguh Suyatman, dan Djoko Purwanto. Dari 4 (empat ) calon yang telah menyatakan kesiapannya bertarung, hanya Hery Nopriansyah yang tidak masuk kedalam tim formatur. Hal ini disebabkan pada detik-detik pemilihan, beliau mengundurkan diri dari tim formatur karena akan lebih fokus dalam kegiatan akademis di Unila. Akhirnya setelah melakukan diskusi panjang dan penjajakan antar anggota tim formatur, maka diputuskan H. Nursalim dan Aep Saripudin sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Umum DPW PPNSI Lampung periode 2011-2016.

Dari dinamika yang terjadi, kekhawatiran adanya politik uang dalam proses pemilihan ketua umum akhirnya tidak terbukti. Karena memang sedari awal Sekjen PPNSI Pusat, Riyono sudah mewanti-wanti agar para calon yang bertarung dapat bermain secara fair dan akan menindak tegas sesuai aturan organisasi jika pemilihan ketua umum PPNSI Lampung diwarnai aksi politik uang.

Sementara itu, dalam pidato singkatnya, setelah terpilih menjadi Ketua Umum Terpilih PPNSI Lampung, H. Nursalim menyampaikan bahwa  Lampung dengan segala potensinya,sesungguhnya pertanian mampu dan layak menjadi penopang kesejahteraan. “untuk itu, mari bersama-sama kita bangun PPNSI demi pemberdayaan dan kesejahteraan petani di Bumi Ruwa Jurai ini” kata Nursalim. Disamping itu sebelum Nursalim menutup pidato singkatnya, dia juga menyampaikan 5 (lima) rekomendasi sebagai bagian dari entitas yang peduli dengan kondisi petani dan pertanian demi perbaikan kesejahteraanya.


Kelima rekomendasi tersebut yakni: pertama, menjadikan PPNSI sebagai ormas petani dan nelayan dengan icon pemberdayaan petani dan nelayan yang terus memperjuangkan kembalinya petani dan nelayan sebagai aktor (pelaku utama) pembangunan pertanian yang mandiri.Kedua, mendesak stakeholder lebih memprioritaskan petani berlahan sempit dengan program pertanian terintegratif  yang mensinergiskan pemerintah, swasta dan petani. Ketiga, PPNSI mendesak  teralokasikannya minimal 5 (lima) persen APBD Provinsi dan di Kota/kabupaten Se Lampung untuk Sektor Pertanian. Ke-empat, PPNSI mendesak terbentuknya lembaga penjamin produksi tanaman pangan di Provinsi Lampung untuk memastikan baiknya hasil produksi demi terjaminnya swasembada pangan daerah. Kelima, PPNSI Siap bersama stakeholder lain menyiapkan terbentuknya Bank Tani di Provinsi Lampung yang mampu menopang akses permodalan bagi petani dan nelayan dengan lebih mudah dan tidak memberatkan.

Read more...

Muswil 1 PPNSI Lampung: Siapkan Energi Besar Untuk Bangun Ekonomi dari Pertanian

Tanggal 21-22 Januari lalu, ormas tempat berhimpun insan yang peduli terhadap kondisi petani dan nelayan di Indonesia yang bernama Perhimpunan dan Petani Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Lampung telah menyelenggarakan Muswil pertamanya di Bandar Lampung, tepatnya di Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Provinsi Lampung. Secara organisatoris sebagai bagian dari struktural PPNSI Pusat di Bogor, PPNSI Lampung penting untuk melakukan reorganisasi demi keberlangsungan dan kelanjutan organisasinya. Dengan tema Muswil “PPNSI Sebagai Mitra Petani dan Nelayan yang Mandiri”, PPNSI Lampung memiliki cita-cita untuk selalu menjadi mitra bagi petani dan nelayan Lampung dalam kemandirian , kemajuan dan kesejahteraannya. Tentu SDM berkualitas dalam bidang pertanian dan perikanan menjadi salah satu konsen organisasi ini.

Menurut Ketua Pelaksana Muswi ke 1 PPNSI Lampung Diktri Ariansyah yang didampingi oleh Koordinator Acara Sabiqul Iman, pada hakikatnya pelaksanaan Muswil ini dalam rangka melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dan roda organisasi PPNSI ini, khusunya di Provinsi Lampung. “Sebagai organisasi yang besar dengan pengalaman mengorganisir petani dan nelayan di Indonesia, sudah selayaknya PPNSI menyiapkan SDM berkualitas demi regenerasi organisasi yang siap menjadi mitra bagi petani dan nelayan khususnya di Lampung” kata Diktri selaku Ketua Pelaksana.

Ditambahkan oleh Sabiq, bahwa pelaksanaan muswil ini menjadi pintu gerbang kesiapan PPNSI mendayagunakan seluruh potensi yang dimiliki baik SDM maupun Networkingnya untuk secara bersama stakeholder yang lain membangun kekuatan ekonomi dari pertanian, dimana 60 % penduduk Lampung adalah petani. “Bayangkan, PPNSI Lampung telah aktif membina lebih dari 50 kelompok tani di seluruh Lampung, berapa sumber daya dan energi yang harus disiapkan??” kata Sabiq . “tentu SDM harus benar-benar qualified, belum lagi energi untuk program-program lainnya seperti Lampung hijau dengan pupuk organik yang telah berjalan hampir 1 tahun” imbuh Sabiq.

Selain agenda reorganisasi, rangkaian Muswil ini juga terdapat agenda seminar sehari dengan “Tema Pemberdayaan Petani Dalam Pembangunan Agro Industri”. Beberapa pembicara yang disiapkan antara lain Sekretaris Menteri Pertanian yang juga ketua Umum DPP PPNSI (Ir.Baran Wirawan, M.Sc), Kepala Bakorluh Provinsi Lampung, DPW PPNSI, pihak Swasta dan Wakil Gubernur Provinsi Lampung (H. Joko Umar Said) yang diwakili oleh Kepala Bappeda, Ir. Edi Yanto, M.S sebagai Keynote Speech. Di samping itu dilaksanakan pula Sarasehan antara Ketua Umum DPP PPNSI dengan pengurus DPW dan DPD PPNSI 14 Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung.

Read more...

PPNSI Lampung menggelar Seminar Pemanfaatan Jarak Pagar sebagai Energi Alternatif

>> Senin, 08 November 2010



Teknologi Energi yang terus berkembang pesat untuk menjadi energi alternative bagi energy yang tidak bisa diperbarui seperti Minyak Bumi dan Batu Bara terus berkembang. Namun selain menjadi energi untuk keberlangsungan hidup orang banyak, energy alternative seperti biodesel & biofuel mempunyai nilai usaha ekonomi untuk Petani maupun Perkebunan, antara lain bahan energy alternative seperti Kelapa Sawit, Singkong, Tanaman Jarak dan lain-lain. Perhimpunan Petani dan Nelayan Sejahtera Indonesia (PPNSI) Lampung bermitra  dengan PT LIGAD UTAMA (Bionas Indonesia)mengajak kerjasama dengan Bionas Malaysia yang bergerak pada bidang Budidaya Penanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas) dan Biodesel untuk mengembangkan potensi besar dari Tanaman Jarak di Petani dan perkebunan di Lampung.


Tanaman Jarak yang pernah menjadi bahan bakar pesawat oleh Jepang pada perang kedua  ini ternyata mempunyai nilai usaha yang tinggi untuk biodesel dan biofuel yang juga bersahabat dengan alam sebagai bahan energy baru untuk bahan bakar dan biofuel sebuah pilihan dampak kenaikan harga minyak bumi yang semakin membebani keuangan Negara serta minyak bumi yang tidak bisa diperbarui. Tanaman jarak berpotensi menjadi proyek agropolitan pertanian selain sebagai energy alternatife ini juga menjadi peningkatan taraf ekonomi masyarakat. Ikllim Tropik Indonesia sangat cocok, Tanaman jarak adalah tanaman yang mudah dalam pengembangannya dan perawatannya serta termasuk tanaman bandel tahan terhadap dalam berbagai kondisi bahkan bisa hidup dalam tanah yang kurang subur, namun jarak tidak bisa berkembang pada iklim salju/dingin atau pada kawasan yang mempunyai iklim 4 musim seperti di Negara-negara Eropa, Asia Selatan dan Benua Amerika bagian utara jadi ini mempunyai peluang sebagai bahan ekspor ke Negara-negara tersebut untuk bahan energy alternate dari tanaman Jarak. Cost penanaman jarak sangat murah karena tanah tidak perlu diolah, pupuk bisa digunakan pupuk organic (kandang dan kompos), sedikit menggunakan pestisida karena kurang disukai hama n penyakit, bahkan tanaman jarak bisa di tumpasarikan dengan tanaman lain seperti kelapa, nenas, serai dan jagung.

Secara hitung-hitungan nilai ekonomi, tanaman jarak pada umur 6 bulan sudah bisa dipanen. Dalam tahun kedua sudah mulai mengembalikan modal awal serta tahun ketiga sudah bisa menghitung keuntungan bersih mencapai 45 tahun setrusnya karena tanaman jarak bisa mencapai 45 tahun untuk umur jarak, begitupun dengan hasil panen karena dari umur 6 bulan pertama panen sampai 5 tahun berjalan pohon dan hasil panen akan terus bertambah. Untuk percontohan pada tahun ketiga awal petani Tanaman jarak di Malaysia memperoleh hasil 300-400 ringgit dan terus meningkat tahun kelima peningkatan pendapatan mencapai 700 ringgit perbulan untuk 1 hektar. Produk-produk yang sudah bisa dihasilkan oleh bahan Tanaman Jarak seperti Bahan bakar Biodesel (Biofuel dan petrol) makanan binatang, gearoli, Power Boostel, Agrilube, pupuk, minyak rambut dan banyak produk lainnya. Kelebihan bahan bakar Biofuel dar tanaman jarak antara lain :bersahabat dengan alam mengurangi pencemaran, mengurangi resiko kanker sehingga 90%, Mesin kendaraan lebih bersih, kandungan tenaga sama namun biodesel lebih baik karena tiada sulfur, mesin berfungsi lebih baik, dan akselerasi kendaraan meningkat. Kelebihan-kelebihan tanaman jarak inilah yang menjadi nilai tawar tinggi untuk mengubah paradigma masyarakat Malaysia yang sangat mengidolakan kelapa sawit,  jadi sudah banyak masyarakat Malaysia yang mengubah lahannya dari kelapa sawit ke Tanaman jarak karena potensi inipun didkung pemerintah sebagai komoditi ekspor yang permintaannya terus meningkat terutama dari Negara-negara beriklim 4 musim.



Melihat potensi inilah PT LIGAD UTAMA bermitra dengan PPNSI Lampung mengajak BIONAS Malaysia untuk bekerjasama untuk mengembangkan potensi Tanaman Jarak ke Bumi Lampung. Maka pada hari minggu tanggal 31 oktober 2010 bertempat di Pondok Rimbawan, Bandar lampung. Mengadakan sosialisasi Budidaa Tanaman Jarak (Jatropha curcas) sebagai energy alternatife terbaik untuk Biodesel dan Biofuel, serta Lounching Program Murabahah dan Koperasi LIGAD MANDIRI. Dengan Pemateri mengundang langsung  pengusaha sukses Malaysia yang telah mengubah paradigma masyarakat yaitu Datuk Syafie M. Jaffri (CEO BIONAS Malaysia) dan Ibu Zurina Amnan (BIONAS Indonesia). Besar harapan program ini karena mempunyai tujuan selain untuk menghasilkan energy alternatife yakni bisa menjadi jalan peningkatan taraf ekonomi masyarakat terutama petani maupun perkebunan dapat meningkatkan kesejahteraannya

Read more...

Susunan Pengurus

>> Kamis, 18 Februari 2010

----maaf untuk saat ini blog dlm masa perbaikan---

Read more...

About This Blog

Lorem Ipsum

  © Blogger templates Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP